Sunday, January 3, 2016

Mudik Libur Naik Motor

Catatan naik motor mudik

Sebenarnya bingung juga akan menceritakan apa soal mudik naik motor ini, karena sudah banyak artikel yang mengulasnya, kalau kalian search, mudik naik motor sudah pasti nongol artikel tentang mudik naik motor yang sudah sudah, oke, ga papa, kali ini saya tuliskan saja versi saya.
Langsung saja akan saya bagi menjadi dua, yaitu perjalanan pulang kampung, yang kedua perjalanan balik. Biar lebih jelas tak ada salahnya saya catatkan rekapan perjalanannya.
Perjalanan Pulang kampung
Start pukul 03.22 WIB Pagi hari dari Rawamangun Kilometer di odometer 327146(0 kilometer)
Pukul 04.25 WIB nyampe pom bensin jalan baru karawang, 327683(53 kilometer)
Pukul 05.53 WIB berhenti di pom bensin Indramayu, 328143 (kilometer 99)
Pukul 07.45 WIB berhenti di pom bensin Brebes 329891 (kilometer 274)
Pukul 09.23 WIB berhenti di pom bensin Pekalongan 330844 ( kilometer 369)
Pukul 11.13 WIB berhenti di pom bensin Kalibanteng Semarang, arah Solo 331864 (kilometer 470)
Pukul 12.25 WIB finish Boyolali 332482 (kilometer 533,6) 9 jam 3 menit

Perjalanan balik ke Jakarta
03.26 Wib, 333843 berangkat dari Boyolali (kilometer 0)
04.33 WIB, 334610 Solat subuh di Mangkang (kilometer 76)
06.16 WIB 335625 nyampe di Pekalongan-Pemalang (kilometer 178)
07.51 WIB 336716 nyampe di Cirebon (kilometer 287)
08.15 WIB 336882 bengkel kota cirebon, ganti oli (kilometer 303)
09.41 WIB 337676 Bensin Indramayu (kilometer 383)
11.39 WIB 338814 Karawang (kilometer 497)
12.47 WIB 339222 Jakarta Timur (kilometer 537) (9 jam 21 menit)

Rincian detail
Perjalanan Mudik dari Jakarta ke Boyolali
Start pukul 03.22 WIB Pagi hari dari Rawamangun Kilometer di odometer 327146(0 kilometer)
Lewat Jalan raya Bekasi Timur Raya, dari Jatinegara ke timur lurus, kalau sampai di Klender Timur ada jalan layang ambil yang bawah saja karena kalau naik jalan layang, akan mengarah ke utara, ambil yang bawah yang arah lurus ke Bekasi. Mungkin ga biasa ya jalan layang kok malah ngarah ke kiri, biasanya jalan layang kan arahnya lurus, tapi disini beda. Pagi pagi jam setengah empat, jalan tidak begitu ramai, hanya ada satu dua motor yang lewat, tidak sepi sepi amat, beda dengan jam kerja atau menjelang matahari terbit pasti jalur ini sudah ramai dan cenderung macet , terutama di persimpangan-persimpangan. Di jalur ini dilewati juga jalur busway, jadi harus hati-hati terhadap separator yang minim tanda.

Sampai di Bekasi saya kelewatan, yang harusnya belok kanan menuju arah Jalan ke Bogor, Pekayon, Stadion, eh malah lurus, mungkin karena gelap, jadi jalan layang yang saya gunakan sebagai tanda belok kanan terabaikan begitu saja, apalagi pagi itu sepi, jadi bisa agak kenceng larinya.

Alhasil ga belok tadi saya harus lewat pasar tumpah, batin saya jam setengah empat pasar udah pada kerja, benar-benar luar biasa ya, disaat mungkin orang masih terlelap, para pedagang jam segitu sudah menggelar dagangan, terlihat sayur sayuran yang baru diturunkan dari mobil sudah diserbu pembeli yang nantinya mungkin akan dijual lagi disana.
Entah pasar apa, jalan yang tadinya empat lajur, sekarang jadi hanya satu lajur saja di sebelah kanan, karena sebelah kiri digunakan untuk pasar tumpah. Bener-bener macet, motor harus berjalan pelan di belakang mobil yang kebetulan juga lewat situ. Tapi tidak lama kemudian lepas dari kemacetan.

Sempat bertemu motor plat R mengarah ke timur, tapi saya salip dan tinggalkan, karena jalannya pelan-pelan banget.
Pas lewat pasar masih ga sadar ini ada dimana, kok belokan ke kanannya ga nongol nongol ya, sampai lama banget di jalur itu bener apa engga, ah yakin sajalah, pokoknya ngikut jalur besar yang dilewatin bus-bus, pikirku. Karena gelap, sempet kejadian jumping, saat melewati pergantian jalan beton, sempet berpikir was-was sejak memakai velg racing variasi. Kalau pake jari-jari, meloncat seperti itu rasanya tidak terlalu masalah, tapi setelah meloncat tersebut, saya rasakan tidak apa-apa, yaudah lanjut, hehe.

Semakin lama mengendarai di jalur itu masih penasaran, ini bener ga ya, speed saya waktu itu menyesuaikan dengan kondisi, kalau jalanan jelas bisa sampai 100 kmh di spedometer, tapi kalau jalanan ramai, atau keliatannya gelap, ya menyesuaikan, tidak terburu waktu.

Sempat berpikir pasti saya sudah kelewatan tadi jalan belok kanannya, la biasanya kalau belok kanan lewat jalan Stadion Bekasi, ga lewat jalan yang ada pasar-pasarnya gini, kalau lewat jalan yang benar kan ketemunya kendaraan-kendaraan besa, bus tronton, trailer dsb, la tadi kok bisa ya saya lewat jalur kecil. OK gapapa setelah pasar tadi memang tembusnya jalan raya besar yang dilewatin kendaran besar, jadi saya lanjut saja tanpa bertanya-tanya dulu.
Jalur Jakarta yang harus diwaspadai dikala gelap yaitu lubang dijalan yang ditutup besi, tapi dari pengamatan saya tadi tidak menemukan lubang tersebut. Mungkin karena tipe jalan besar ya, maksud saya lubang yang ditutup besi, yang di bawahnya ada semacam saluran air.

Lanjut-lanjut sampai Karawang, (loh udah sampai Karawang saya), saya sendiri juga heran, ketemulah tulisan belok kiri arah Cikampek, lurus arah kota Karawang. Saya ambil langsung ke kiri, sampai sini keyakinan bertambah bahwa inilah jalan yang benar, pagi itu masih sepi ya. Dan di Jalur itu sekarang ada pom bensinnya, perasaan tahun 2010 lewat situ masih belum ada. Sampailah saya di Pom bensin, kemudian mengecek google map, lah udah sampai Ringroad jalan baru Karawang ternyata y.

Pukul 04.25 WIB nyampe pom bensin jalan baru karawang, 327683(53 kilometer)

Disin berhenti sebentar untuk sholat subuh karena waktunya sudah masuk. Selesai solat saya lanjut perjalanan tanpa isi bensin karena masih mencukupi. Pagi masih gelap, di sini karena sepi laju motor cenderung stabil di 100 kmh, karena masih sepi dan tentu kondisi jalur lurus dan bida terpetakan, tidak terlalu banyak lubang, cuman ada beberapa tambalan lubang jalan yang diwaspadai, kenapun tidak masalah, tapi memang lebih nyaman bila saya hindari saja.
Keluar ringroad, saya langsung belok ke kiri arah Cikampek, masih gelap jadi masih bisa melaju dengan lancar jaya, speed masih menyesuaikan denan situasi dan kondisi, di Cikampek ketemu lagi Matic plat R, tapi karena saya lihat jalannya santai, yaudah saya tinggalin saja. Cikampek, Subang menjelang terbitnya matahari banyak sekalih serangga bertebangan di jalan, sampai-sampai kaca mika helm saya entah sudah membunuh berapa banyak serangga yang kebetulan tertabrak, saya usap eh malah jadi blur pandangan saya, jadi saran saya dibiarin saja, nanti dibersihkan saat di tempat peristirahatan. Di Jalur Subang Indramayu ketemu plat E yang jalannya kenceng, mungkin sudah hapal jalan kali ya jadi jalannya kenceng, saya ngekor dibelakang, karena dengan ngekor pas jalan masih gelap akan lebih terbantukan dibandingkan jalan sendiri, terutama soal kondisi jalan, apakah jalannya jelek atau disitu ada apa kan motor depan keliatan duluan, beda dengan jalan sendiri, tidak bisa maksimal. Ngekor tidak terlalu dekat, tapi kok semakin lama semakin jauh ya, motor saya saya batasi maksimal 100 kmh saja, mungkin orang itu kecepatannya lebih, jadi semakin lama semakin menjauh.

Pukul 05.53 WIB berhenti di pom bensin Indramayu, 328143 (kilometer 99)

Disini isi bensin 20 ribu, Setelah itu saya duduk2 sebentar kurang lebih 15 menit menyenderkan punggung di kursi yang ada di depan mushola, jalan sudah keliatan, matahari sudah muncul saya lanjut perjalanan.
Sampai juga di Kota Cirebon, saya jadi inget kalau sampai Cirebon pasti nanti ada razia, berkali-kali saya cek lampu depan saya apakah mati ataukah masih hidup, mengingat tadi banyak melewati goncangan-goncangan. Ternyata masih hidup, jadi aman, hhe,

Dan apa yang saya perkirakan benar, menjelang perbatasan Cirebon Brebes, tapi masih masuk Cirebon, masu jalur Pantura Luar kota pemotor diberhentikan petugas berseragam memeriksa kelengkapan surat. Melihat mereka sayapun langsung cek lampu depan, wah masih hidup, sampai di depan masih merasa aman, saya keluarkan surat2 penting saya STNK dan SIM C, aman, tapi saya kenanya gara2 tas saya saya taruh di depan. Jadi sebaiknya nanti-nanti tas ditaruh dibelakang saja.
Perjalanan dilanjutkan, memasuki Brebes, rasanya jalan semakin kurang bersahabat, saya pun harus berusaha mencari jalan yang mulus yang ga ada jalan rusaknya.

Pukul 07.45 WIB berhenti di pom bensin Brebes 329891 (kilometer 274)

Brebes Tegal, Pemalang saya lewatin begitu saja, pagi-pagi tidak menemui kemacetan yang berarti, juga kendaran cenderung masih sepi dan lancar, Pantura dari Brebes ini jalanan relatif lebih ramai karena ada tambahan arus dari tol. Truk truk juga tidak terlalu banyak, dari Pemalang ini nyalip sama mobil mobil pribadi yang saya ingat nanti saya salip lagi di Mangkang, karena mobil kan jalan terus, sedangkan saya harus berhenti untuk mengisi bensin dan istirahat. Kota Brebes tidak ketemu sama jalan yang lubangnya besar banget seperti tahun 2010 lalu, jalan sebagian besar sudah dibeton, begitu pula di Kota Tegal, lewat jalan Beton yang belum dilapisi aspal, sehingga masih terasa naik turun. Gampang sekali mengarah Semarang karena jalurnya sudah ada papan arah menuju Semarang. Kita tinggal mengikuti saja jalur tersebut. Sampai di Pemalang saya lewat ringroad yang sekarang sudah lebar jalannya, kalau dulu kan sebagian masih dua lajur saja, harus blong-blonga, sekarang sudah lebar selebar jalur pantura yang terdiri empat lajur

Jalan terus dan terus akhirnya memasuki gerbang kota Pekalongan.

Pukul 09.23 WIB berhenti di pom bensin Pekalongan 330844 ( kilometer 369)

Berhenti isi bensin 20 ribu, dan beli cemilan karena tadi belum sarapan sama sekali, biar perut tidak kosong yang kalau ga makan sama sekali bisa menyebabkan magh. Jadi tetep makan walau bukan makan besar. Setelah itu lanjut lagi, perjalanan dilanjutkan mengikuti papan arah Semarang, sampailah di Batang kemudian alas roban, saking kencengnya nyalip bus sampai kelewatan mau belok Jalan baru alas roban, yaudah gapapa lurus saja lewat jalur yang menurun dari arah barat.

Sampai di pertemuan jalur baru tadi ternyata bus yang saya salip tadi sudah berada di depan, walah ternyata memang lebih cepat lewa jalur baru ya. Lanjut melewati jalur Kendal, Terminal Mangkang, akhirnya masuk semarang juga. Lewat Kalibanteng cari jalan arah Solo, selanjutnya isi bensin lagi.

Pukul 11.13 WIB berhenti di pom bensin Kalibanteng Semarang, arah Solo 331864 (kilometer 470)

Boyolali tinggal 60 an kilo, kalau lancar waktu tempuh bisa satu setengah jam lagi, yasudah disini saya ga istirahat, tapi langsung cabut, membelah lalu lintas kota Semarang yang terasa tidak terlalu macet.
Pukul 12.25 WIB finish Boyolali 332482 (kilometer 533,6) 9 jam 3 menit habis bensin 100 ribu, Istirahat dua kali saja. Jalan santai, sesuai kondisi tidak terpatok harus sampai tujuan sampai jam berapa. Tapi rata2 perjalan pulang lancar jaya tidak menemui kemacetan, tidak ketemu pula perbaikan jalan, apalagi jalan tol sudah dibuka, mengurangi beban kendaraan. Motor yang digunakan hsx 125 dd tahun 2006, velg depan belakang sudah diganti velg variasi racing, ban depan ban tube type, ban belakang tubeless, selama di jalan tidak mengalami ban bocor atau kendala mesin. Speed dibatasi maksimal 100 kmh, sebenarnya bisa lebih. Disesuaikan dengan kondisi lalu lintas, jalan, itulah perjalanan Pulang kampung, yang mana yang penting dari perjalanan ini adalah, berdoa sebelum berangkat, konsentrasi di jalan, jangan terpaku sampai tujuan jam berapa, taati peraturan lalu lintas. Perjalanan kali ini juga tidak menemui hujan. Cuaca masih cerah, hanya mendung saat melintasi Semarang sampai Boyolali.


PERJALANAN BALIK KE JAKARTA DARI BOYOLALI

Perjalanan balik ke Jakarta

03.26 Wib, 333843 berangkat dari Boyolali (kilometer 0)

Persiapan mulai dari pakaian, mantol, apa yang perlu dibawa. Setelah siap, jam setengah empat berangkat. Sampai Salatiga lewat ringroad, tanpa melewati kotanya. Sampai di Ungaran ketemu sama travel travel yang jalannya kenceng.

04.33 WIB, 334610 Solat subuh di Mangkang Semarang (kilometer 76) isi bensin 20 ribu)

06.16 WIB 335625 nyampe di Pekalongan-Pemalang (kilometer 178)(isi bensin 20k)

07.51 WIB 336716 nyampe di Cirebon (kilometer 287)

Disini pas berhenti di lampu merah, dikasih tau pengendara lain kalau plat motor belakang mau lepas, terima kasih, akhirnya jalan pelan2 pelan sambil nyari nyari bengkel motor , setelah ketemu walau kelewatan bentar puter balik.

08.15 WIB 336882 bengkel kota cirebon, ganti oli (kilometer 303)

Disini memperbaiki plat polisi yang hampir copot, dicarikan baut pengganti yang sudah hilang. sekalian ganti oli karena perhitungan sudah mencapai 1800 km dari ganti oli terakhir, yaudah saya ganti sekalian, sementara motor diganti oli, saya isitirahat di bengkel tersebut. Saya ganti oli yang kekentalannya SW 20 50 merk federal 0,8 liter.
Setelah selesai perjalanan dilanjutkan menuju barat, sampai persimpangan saya belok kanan, kalau lurus arahnya ke Bandung, ke kiri arahnya Jakarta, yang nantinya ketemu pintu tol Palimanan, setelah itu lurus terus sampai Indramayu.

09.41 WIB 337676 Bensin Indramayu (kilometer 383)
pas istirahat ternyata samping jalan raya adalah pantai
Memasuki ringroad karawang hujan turun dengan deras, motor-motor berhenti untuk memakai jas hujan, sisanya mencari warung-warung buat berteduh karena tidak memakai jas hujan. namun begitu mendekati jalur keluar ringroad, hujan reda.

11.39 WIB 338814 Karawang (kilometer 497)

Disini sempat tidur2an di pom bensin sebentar kurang lebih 15 menitan, sekaligus isi bensin lagi. Perjalanan dilanjutkan menuju Bekasi, dari Cikampek, karawang ini mulai sering ketemu sama macet, lalu lintas semrawut khas Jakarta sudah terasa disini.

12.47 WIB 339222 Jakarta Timur (kilometer 537) (9 jam 21 menit)

Perjalanan tidak sampai nyasar karena sudah hafal, 5 kali lewat, menghabiskan bensin 100 ribu dengan jarak 500 kilometer dengan waktu tempuh 9 jam. Tidak menemui kemacetan yang macet banget, tidak juga ketemu sama perbaikan jalan. Speed max 100 kmh di spedometer, tergantung kondisi juga, tidak terpatok sampai tujuan jam berapa. Masih menggunakan hsx 125.

Sekian catatan perjalanan saya, terima kasih.

Related Posts by Categories



0 comments :

Post a Comment

mohon koreksinya apabila salah (CMIIW), silahkan berkomentar dengan baik, penulis tidak bertanggung jawab atas apa yang anda sampaikan, jadi silahkan anda bertanggung jawab dengan apa yang anda sampaikan, terima kasih telah berkunjung, semoga bermanfaat [ baca disclaimer]